FISIOTERAPIS = TUKANG PIJAT??
Seorang
fisioterapis di sebuah tim sepakbola sepertinya sering disimpulkan banyak orang
sebagai pula tukang pijat alias masseur. Ini anggapan yang salah kaprah.
Jadi, apa itu fisioterapis?
Bagi
yang awam terhadap dunia per-cedera-an, terutama di olahraga, ketiga percakapan
di atas tentu terdengar biasa saja. Memangnya apa yang salah dengan memijat
pergelangan yang keseleo? Praktik yang lumrah dilakukan di berbagai daerah di
Indonesia. Demikian pula dengan menyamaratakan fisioterapi dengan tukang pijat.
Suatu kewajaran yang acap dilakukan.
Tapi apa sebenarnya fisioterapis
itu? Benarkah ia sama dengan seorang tukang pijat?
Fisioterapi
atau physical therapist berasal dari dua kata, yaitu physic (fisik)
dan therapy. Fisik adalah tubuh, sementara therapy adalah terapi
atau perawatan. Kalau dijadikan satu, artinya perawatan tubuh atau fisik.
Di
Indonesia, physiotherapist bisa dikatakan satu profesi baru. Tapi, di
negara-negara barat, pekerjaan ini sudah jadi bagian dari keseharian
masyarakat. Profesi ini bekerja secara independen di samping dokter, spesialis,
dan paramedik yang lain, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Jadi, ia
tak melulu mengurusi pasien dari bidang olahraga.
Sebagaimana
dokter spesialis, setelah mendapat gelar BA (Bachelor of Arts) seorang
fisioterapis pun menempuh jalur khusus lagi. Ada yang menjadi fisioterapis
anak, fisioterapis olahraga, manual fisioterapis, fisioterapis syaraf,
fisioterapis untuk RS, atau spesialisasi-spesialisasi lainnya.
Dalam
olahraga, pekerjaan utama dari fisioterapis olahraga sendiri bermacam-macam.
Mulai dari membuat program-program latihan untuk atlet yang cedera, membuat
penilaian terhadap cedera-cedera yang terjadi, membuat program latihan spesifik
yang sesuai dengan jenis olahraga, atau memberi nasehat mengenai makanan yang
konsumsi.
Lebih
spesifiknya lagi, dalam sebuah tim olahraga, seorang fisioterapis akan memberi
masukan kepada pelatih mengenai situasi dan kondisi dari seorang pemain. Apakah
pemain bersangkutan siap untuk bermain dalam sebuah pertandingan, apakah dia
fit, dan berapa menit kira-kira waktu bermainnya. Di dalam tim, fisioterapis
juga menyiapkan porsi latihan khusus dan terpisah untuk pemain yang cedera.
Fisioterapis
dikenal sebagai tukang pijat bukannya tanpa alasan. Dulunya, sekitar 40 tahun
yang lalu, sebelum dunia medis berkembang seperti saat ini, massage memang
sempat dijadikan sebagai bentuk terapi. Hal ini berdasarkan fakta bahwa otot
yang tegang harus dilemaskan. Caranya ya melalui pijat tadi.
Namun,
dunia pengetahuan dan ilmu medis tentu sudah berubah dari 40 tahun lalu. Di masa
modern ini, dilihat berbagai hasil penelitian yang ada, justru sudah diketahui
bahwa massage dan cedera adalah bak kutub utara dan selatan: tidak boleh
disatukan. Malah, pijat pada bagian yang cedera bisa memperlambat kesembuhan
dan memperparah cedera. Hal ini lah yang jadi prinsip dasar yang harus
diketahui seorang fisioterapis ketika menjalankan tugasnya.
Selain
masalah pijat, prinsip lainnya yang penting diingat dalam dunia fisioterapi
adalah: jenis terapi ditentukan oleh fisio-nya, dan bukan oleh pasien yang
datang.
Jadi,
sebagai kesimpulan, apakah fisioterapis itu? Fisioterapis adalah seseorang yang
memberikan program latihan kepada seorang yang cedera. Fisioterapis juga
membantu meningkatkan kualitas hidup seseorang, dengan membantu meningkatkan
performa fisiknya: dari cedera ke kondisi fisik yang bugar dan sehat lagi.
Sumber:
sport.detik.com oleh Matias Ibo
(Umri Barokah/ P27226017044)
Komentar
Posting Komentar